PENJALARAN
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Metode
magnetotellurik (MT) adalah salah satu metode geofisika yang sering digunakan
dalam eksplorasi geothermal karena kemampuannya yang dapat menggambarkan
struktur resistivitas batuan bawah permukaan. Metode ini termasuk dalam metode
elektromagnetik pasif karena menggunakan variasi medan magnet bumi yang terjadi
secara alami sebagai sumbernya.
I.
Sumber
Sinyal
Medan elektromagnetik yang dimanfaatkan
memiliki fluktuasi geomagnetik dengan rentang 10-3 - 105 s
atau rentang frekuensi 10-5 - 103 Hz. Sumber sinyal dari
medan elektromagnetik terbagi menjadi dua yaitu,
a. Sinyal dengan frekuensi rendah ( <
1 Hz)
Sumber sinyal ini berasal dari solar
wind (interaksi angin matahari
dengan magnet bumi)
b. Sinyal dengan frekuensi tinggi ( > 1 Hz)
Sumber sinyal ini berasal dari
aktiviatas meteorologi seperti adanya petir
ataupun badai.
Gambar 2. Ilustrasi Sumber Medan
Elektromagnetik (Grandis, H. 2007)
Dipermukaan matahari
selalu terjadi letupan-letupan plasma yang akan mengeluarkan partikel hidrogen.
Aktivitas partikel tersebut berubah-ubah terhadap waktu. Diluar angkasa sumber
gelombang EM berasal dari solar wind
dan lightning yang mempunyai frekuesi
yang berbeda. Pada dasarnya bumi telah memiliki medan magnet utama, adanya
gangguan dari aktivitas angin matahari terhadap medan magnet bumi akan menimbulkan
Large Current System. Aktivitas Large Current System diIonosfer yang
terjadi terus menerus dalam ruang lingkup yang besar akan menghasilkan medan
magnet yang berubah terhadap waktu menjalar ke bumi. Bukti lain adanya gangguan aktivitas angin
matahari terhadap medan magnet bumi adalah terjadinya aurora dikutub.
Aurora merupakan pancaran cahaya pada langit daerah
lintang tinggi, sebagai akibat atas pembelokan partikel angin matahari oleh
magnetosfer ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul atmosfer.
Ketika angin matahari menerpa magnetosfer, partikel-partikel angin matahari
dibelokkan dan tertarik menuju kutub medan magnet bumi. Semakin tinggi energi
partikel, maka semakin dalam lapisan magnetosfer yang berhasil ditembus
olehnya. Aliran partikel yang tertarik ke kutub medan magnet bumi akan
bertumbukan dengan atom-atom yang ada di atmosfer. Energi yang dilepaskan
akibat reaksi dari proton dan elektron yang bersinggungan dengan atom-atom di
atmosfer, dapat dilihat secara visual melalui pendar cahaya yang berwarna-warni
di langit. Medan magnet yang ditimbulkan akan terus menjalar ke bumi
hingga ke bawah permukaan bumi (ilustrasi gambar. 3).
Gambar
3. Penjalaran
gelombang EM pada medium
Di bumi, variasi medan magnet primer yang terjadi
menyebabkan batuan terinduksi sehingga muncul arus eddy atau disebut juga
dengan arus telluric. Arus induksi yang bervariasi akan menghasilkan medan
magnet sekunder seperti yang dijelaskan dalam hukum ampere. dimana kuat medan
magnet yang dihasilkan bergantung pada besarnya arus dan konduktivitas medium
yang terinduksi.
Nilai medan yang terukur di permukaan mengandung
informasi mengenai konduktivitas batuan bawah permukaan. Sehingga dengan
mengukur medan listrik dan medan magnet secara bersamaan disuatu lokasi yang
sama dan dengan menggunakan perbandingan dari nilai medan tersebut pada
berbagai frekuensi, maka nilai konduktivitas batuan untuk setiap kedalaman pada
daerah tersebut dapat ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar